Narmada Berbagi: Kunjungan Sosial Rutin kepada Komunitas Defabel/Disabilitas Mataram
Di Lombok, semangat inklusivitas diperkuat melalui inisiatif “Narmada Berbagi“. Komunitas ini secara rutin mengadakan kunjungan sosial ke berbagai kelompok penyandang disabilitas (difabel) di wilayah Mataram. Gerakan ini bukan sekadar bantuan, tetapi upaya nyata untuk menjalin persahabatan dan menghapus stigma.
Narmada Berbagi menjadikan kunjungan rutin sebagai agenda utamanya. Mereka percaya bahwa interaksi yang konsisten jauh lebih berarti daripada bantuan insidental. Kehadiran relawan di tengah komunitas difabel membawa suasana ceria dan menunjukkan rasa hormat yang mendalam.
Dalam setiap kunjungan, Narmada Berbagi membawa paket bantuan yang disesuaikan. Bantuan tersebut bisa berupa alat bantu gerak, sembako, atau kebutuhan khusus lainnya. Sebelum kunjungan, mereka melakukan survei kecil untuk memastikan donasi yang diberikan benar-benar relevan dengan kebutuhan penerima.
Salah satu fokus utama komunitas Narmada Berbagi adalah mengadakan sesi sharing dan motivasi. Tujuannya adalah membangun kepercayaan diri dan semangat kemandirian para penyandang disabilitas. Mereka ingin menumbuhkan potensi dan bakat yang dimiliki oleh setiap individu.
Aksi ini juga menjadi platform bagi relawan untuk belajar. Interaksi dengan komunitas difabel memberikan pemahaman baru tentang tantangan dan kekuatan yang dimiliki. Narmada Berbagi berusaha menjadi jembatan antara masyarakat umum dan komunitas disabilitas.
Kegiatan ini secara aktif melibatkan donatur dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga pemilik usaha kecil. Partisipasi luas ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya inklusivitas di Mataram semakin meningkat.
Kepala Komunitas Narmada menekankan bahwa tujuannya adalah mempromosikan kesetaraan hak. Komunitas difabel adalah bagian integral dari masyarakat yang memiliki potensi besar. Mereka hanya perlu akses dan kesempatan yang sama untuk berkontribusi.
Dampak positif dari kunjungan ini terasa pada kedua belah pihak. Para penyandang disabilitas merasa didukung dan dihargai, sementara para relawan dan donatur mendapatkan pelajaran berharga tentang empati dan syukur. Lingkungan sosial pun menjadi lebih ramah disabilitas.
Narmada mengajak seluruh warga Mataram untuk membuka hati dan pandangan terhadap isu disabilitas. Mari bersama-sama mendukung upaya inklusif ini. Jadikan Lombok sebagai contoh nyata daerah yang menjunjung tinggi martabat dan hak seluruh warganya.
